Bagaimana Wol Dibuat menjadi Permadani
Wol tidak bisa langsung dijadikan karpet. Banyak proses yang harus dilalui. Proses utamanya meliputi pemotongan, penggerusan, pengeringan, pengayakan, carding, dll., di antaranya penggerusan dan pengeringan merupakan langkah-langkah penting.
Penggosokan wol bertujuan untuk menghilangkan sebum, keringat, debu dan kotoran lainnya pada wol. Jika digunakan secara tidak benar akan berdampak langsung pada proses tindak lanjutnya, dan kualitas produk jadi tidak dapat dijamin. Di masa lalu, mencuci wol membutuhkan tenaga kerja, efisiensi yang lambat, biaya tinggi, standar pembersihan yang tidak konsisten, dan kualitas pembersihan yang tidak merata.
Karena perkembangan masyarakat saat ini, peralatan mekanik telah menggantikan tenaga kerja, sehingga peralatan yang baik sangatlah penting. Saat ini, sebagian besar pabrik kain kempa menggunakan pembangkit uap. Mengapa pabrik kain kempa harus menggunakan pembangkit uap? Itu karena pembuat uap terutama digunakan untuk melembabkan dan memanaskan wol, yang kemudian dikompres. Bahan woolnya longgar dan tidak mudah dikompres secara langsung. Kelembapan harus ada agar serat wol menjadi berat, dan pengerjaannya harus terjamin. Prosesnya tidak bisa langsung terendam air, jadi sebaiknya gunakan pembangkit uap. Fungsi pelembab dan pemanasan terwujud, dan selimut dibuat rapat dan tidak menyusut.
Selain itu, penghasil uap dipadukan dengan fungsi pengeringan untuk mengeringkan dan membersihkan wol. Wol tersebut terlebih dahulu dihangatkan dan dilembabkan agar mengembang, dilanjutkan dengan proses pengeringan hingga diperoleh wol yang padat.