Parameter yang kita ketahui adalah: volume pembuangan limbah, tekanan operasi boiler, dalam keadaan normal, tekanan hilir peralatan pembuangan limbah kurang dari 0,5barg. Dengan menggunakan parameter ini, ukuran lubang untuk melakukan pekerjaan tersebut dapat dihitung.
Masalah lain yang harus diatasi ketika memilih peralatan kontrol blowdown adalah mengendalikan penurunan tekanan. Temperatur air yang dikeluarkan dari boiler adalah temperatur saturasi, dan penurunan tekanan yang melalui lubang mendekati tekanan di dalam boiler, yang berarti sebagian besar air akan berubah menjadi steam sekunder, dan volumenya akan meningkat. sebanyak 1000 kali. Steam bergerak lebih cepat daripada air, dan karena tidak ada cukup waktu untuk memisahkan steam dan air, tetesan air akan terpaksa bergerak bersama steam dengan kecepatan tinggi sehingga menyebabkan erosi pada orifice plate, yang biasa disebut wire drawing. Hasilnya adalah lubang yang lebih besar, yang mengeluarkan lebih banyak air, dan membuang-buang energi. Semakin tinggi tekanannya, semakin jelas masalah steam sekunder.
Karena nilai TDS terdeteksi pada interval tertentu, untuk memastikan bahwa nilai TDS air boiler antara dua waktu deteksi lebih rendah dari nilai target kendali kami, bukaan katup atau bukaan lubang harus ditingkatkan hingga melebihi nilai maksimum. penguapan boiler jumlah limbah yang dibuang.
Standar nasional GB1576-2001 menetapkan bahwa terdapat hubungan yang sesuai antara kandungan garam (konsentrasi padatan terlarut) air boiler dan konduktivitas listrik. Pada suhu 25°C, konduktivitas air tungku netralisasi adalah 0,7 kali TDS (kandungan garam) air tungku. Jadi kita dapat mengontrol nilai TDS dengan mengontrol konduktivitasnya. Melalui kendali pengontrol, katup pembuangan dapat dibuka secara berkala untuk menyiram pipa sehingga air boiler mengalir melalui sensor TDS, kemudian sinyal konduktivitas yang terdeteksi oleh sensor TDS diinput ke pengontrol TDS dan dibandingkan dengan TDS. pengontrol. Tetapkan nilai TDS setelah perhitungan, jika lebih tinggi dari nilai yang ditetapkan, buka katup pengatur TDS untuk blowdown, dan tutup katup hingga TDS (kadar garam) air boiler yang terdeteksi lebih rendah dari nilai yang ditetapkan.
Untuk menghindari limbah blowdown, terutama saat boiler dalam keadaan standby atau beban rendah, interval antara setiap pembilasan secara otomatis dikorelasikan dengan beban steam dengan mendeteksi waktu pembakaran boiler. Jika di bawah titik setel, katup blowdown akan menutup setelah waktu pembilasan dan tetap demikian hingga pembilasan berikutnya.
Karena sistem kendali TDS otomatis memiliki waktu yang singkat untuk mendeteksi nilai TDS air tungku dan pengendaliannya akurat, maka nilai rata-rata TDS air tungku dapat mendekati nilai maksimum yang diperbolehkan. Hal ini tidak hanya menghindari masuknya uap dan pembentukan busa karena konsentrasi TDS yang tinggi, namun juga meminimalkan blowdown boiler dan menghemat energi.